Bandung Barat, Mataperistiwa.id // Air adalah sumberdaya alam yang keberadaannya sangat penting dan diperlukan oleh semua pihak. Krisis air yang terjadi saat ini menjadi polemik tersendiri dan harus segera dicari solusinya agar keberadaan air dapat terselamatkan.
Menyikapi hal tersebut, masyarakat Cisarua, Kabupaten Bandung Barat dengan pemerintah setempat, menggelar penanaman pohon, konservasi sumber mata air di Curug Layung Kertawangi.
“Kurang lebih ada 5000 pohon yang telah ditanam. Gerakan ini adalah salah satu solusi bagi krisis air yang kian hari kian parah, tentunya air juga diperlukan oleh generasi penerus dan anak cucu kita.
Kami selaku panitia dengan semua unsur yang bergabung, niat kami tulus menjaga sumber mata air,” tutur kang Apay, selaku ketua LMDH Kertawangi disela-sela penutupan gelaran penanaman pohon di Curug Layung, Rabu (27/01/2021).
Hal yang sama diungkapkan Forum Perhutani ADM KPH Bandung Barat, Komarudin.
“Kita sebagai makhluk hidup tak bisa lepas dari kebutuhan air. Kita harus menjaga kebutuhan air karena air sangat diperlukan untuk semua pihak. Daerah Bandung Barat sangat tergantung pada keberadaan air di Curug Layung ini. diharapkan air dapat dijaga keberadaannya dari hulu hingga hilir,” terangnya.
Di tempat yang sama, mewakili Danpusdiklatpasus, Mayor Mustafa, selaku kepala seksi teritorial Pusdiklatpasus menyampaikan motivasinya.
“Apa yang sudah dilakukan rekan-rekan sepenuhnya saya dukung. Kami mendukung program pemerintah untuk masyarakat luas. Hutan ini harus kita sama-sama pelihara. Semakin banyak pohon yang ditanam, maka volume penyerapan air juga akan semakin banyak. Hal ini diharapkan bisa diterapkan dan diikuti di wilayah lain,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Cisarua, Taufik Firmansyah menyampaikan bahwa penanaman pohon bukan hanya menyelamatkan sumber mata air, namun juga menyelamatkan fungsi hutan.
“Saya kira penanaman pohon bukan hanya menyelamatkan sumber mata air, namun juga penyelamatan hutan dan antisipasi bencana longsor ataupun banjir. Anak cucu kita memerlukan air, konservasi penyelamatan mata air ini agar tata kelola fungsi air bisa berjalan. Bagaimana kita kelola air ini dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Steve Ewon, Selaku Kepala Desa Kertawangi menuturkan bahwa keberlangsungan kehadiran air bersih merupakan tugas bersama.
“Kita sebagai manusia tumbuh dan berkembang. Manusia memerlukan kebutuhan air dalam hidupnya. Kita pertahankan memperlambat kerusakan sistem lingkungan yang tengah goncang. Hal ini adalah penyelamatan generasi yang akan datang, diharakan apa yang kita lakukan menjadi amal,” tandasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Pemerintah Desa Kertawangi, Jajaran TNI-Polri, Pemerintah Kecamatan Cisarua, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kertawangi, Perwakilan DLH Kab Bandung Barat, Jajaran Perhutani, Wanadri, Aktivis Pecinta Alam, Aktivis Peduli Lingkungan, Serta masyarakat sekitar yang turut serta pada kegiatan tersebut.
(Intan)