GARUT – mataperistiwa.id || Program ketahan pangan yang bersumber dari Dana Desa sebesar 20% di Desa Cipicung Banyuresmi di gunakan untuk pembelian 3 ekor sapi dan pembangunan saluran irigasi di dusun dua.
Sekdes Cipicung Agus Nugraha saat di konfirmasi melalui sambungan tlp via whatsapp pada sabtu 26/11/22, menyebutkan, perihal penggunaan dana ketahan pangan yang di gunakan untuk membangun saluran irigasi dan pengadaan sapi untuk kelompok ternak.
“Untuk ketahan pangan itu 20% digunakan untuk pembangunan saluran irigasi yang berada di rw 09 dusun 2 serta pengadaan sapi sebanyak 3 ekor yang akan di berikan kepada kelompok ternak di bawah naungan bumdes”.
Agus menambahkan sebelum 3 ekor sapi diserahkan kepada kelompok ternak, ada pelatih terlebih dahulu, ia juga memperkirakan pembelian harga sapi sekitar Rp. 15.500.000, pungkasnya.
Namun pada saat awak media menelusuri ke lapangan apa yang di lontarkan sekdes dalam tlp berbanding terbalik dengan apa yang di sebutkan oleh narasumber.
Sumber yang tak mau namanya ditulis menjelaskan kalau pembangunan irigasi yang berada di dusun 2 itu di ambil dari pisik dana desa tahap 2 sekitar bulan Agustus dengan anggaran sekitar Rp.117juta, bahkan hingga saat ini kondisinya mangkrak, bukan dari ketahan pangan seperti apa yang di katakan sekdes.
“Pembangunan irigasi yang di dusun 2 itu sudah lama, itu sewaktu pencairan dana desa tahap 2, pisiknya di gunakan untuk bangun saluran irigasi, malah sekarang mangkrak ga jalan”. Tuturnya.
Ia juga menyebutkan kalau di Desa Cipicung itu tidak transparan kaitan dengan APBDes tahun 2022, padahal sudah di penghujung tahun anggaran, tidak terpangpang keluar masuknya Angaran di Desa, dan itu jelas pelanggaran tentang keterbukaan informasi publik yang wajib disampaikan kepada masyarakat, Ketusnya.
Redd**