SUKABUMI, mataperistiwa.id – Ratusan pengemudi ojek online (ojol) Maxim Sukabumi lakukan aksi ujuk rasa di depan Balai Kota Sukabumi, Kamis (03/2/2022).
Aksi tersebut dilakukan dengan konvoi dan memarkirkan sepeda motor di depan Balai Kota Sukabumi.
Massa yang kebanyakan memakai jaket dan rompi kuning tersebut mendesak pemerintah bertindak terhadap kebijakan perusahaan penyedia jasa layanan transportasi online, PT Teknologi Perdana Indonesia (Maxim) yang disebut terlalu menyepelekan driver.
Baca Juga :Pertanyakan Anggaran Bansos, HIMASI Gelar Aksi Unras di DPRD
Koordinator aksi, Devi Maulana Sofwa menyebut unjuk rasa tersebut merupakan puncak kekesalan para driver lantaran tarif yang diberlakukan kelewat murah, tak manusiawi dan tak berpihak pada mitra driver. Ia menyebut tarif maxim tidak sesuai dengan Undang-Undang.
“Terkait kebijakan perusahaan yang saat ini menjajah para mitranya yang sudah sewena-wena dalam artian disini kami coba angkat suara dalam ketertindasan ini. Poin utamanya itu kebijakan maxim tentang tarif, bahwa tarif yang sudah ditetapkan oleh peraturan UU sebesar Rp 1.850 namun di sini Maxim sudah mengkorupsi hak-hak kita,” kata Devi kepada awak media, Kamis (3/2/2022).
Baca Juga :Hasil Keputusan Gubernur Turun, DPRD dan Pemkot Sukabumi Sesuaikan Raperda RTRW
Dia mengungkapkan, tarif driver yang ditentukan oleh pihak Maxim hanya Rp 1.790 per kilometer. Artinya, ada selisih sekitar Rp 60.
“Dan lagi tarif delivery sangat tidak manusiawi. Kita dibayar Rp 4.000 untuk jarak 4 kilometer. Belum ada potongan tarif dan komisi. Itu poin utama yang dituntut oleh kawan-kawan yang hadir disini semua. Maxim itu sudah berdiri Tiga tahun di Sukabumi, harusnya bisa lebih mensejahterakan para mitranya karena mau tidak mau ojek online saat ini sudah menjadi sarana penghidupan untuk masyarakat,” ungkap Devi.
Sementara itu, di hadapan massa aksi, Kepala Dinas Perhubungan Kota Sukabumi, Abdul Rachman berjanji akan menyuarakan dan memperjuangkan tuntutan para mitra ke pihak Maxim.
“Setelah ini kita akan bicara khusus dengan pihak Maxim untuk menyuarakan aspirasi bapak-bapak. Sekarang percayakan pada kami sebagai corong bapak-bapak menyuarakan kepada pihak Maxim,” singkat Abdul Rachman. (bsj/red)